Langsung ke konten utama

Cerita Puisi Percintaan

PERTAMA 


Aduhai
Jabatan tangannya
Seperti pemicu jantung bagiku
Setiap kali aku menatapnya
Ada gelora yang menggebu gebu dihatiku
Hmmmm...
Hanya saja.
Sudahlah.
***

Aku terlalu banyak berharap, aku tak bisa berhenti memikirkannya, duduk bersantai dikursi trotoar alun alun lumajang sambil menikmati hiruk pikuk kota lumajang dimalam minggu ini bisa membuatku sedikit melupakannya. 
“ hei... lagi lagi liat kamu, sepertinya kamu tiap malam kesini, oh ya kenalin... aku hans, kamu lagi nunggu siapa?” seorang lelaki seumuranku yang tak pernah aku kenal
hans, ayo ..!!! Seseorang memanggilnya sebelum aku menyambut tangannya yang mencoba mengajak kenalan
“ eh aku dipanggil nih, dah dulu ya” imbuhnya, sebelum aku membalas salam perkenalannya
***

Wajahmu
Ada disetiap kedip bintang malam ini
Siapa yang mampu, akupun tak mampu
Senyummu begitu hangat
Hingga aku ingin selalu berada didekatmu.
Suaramu.
Aku bingung harus berkata apa
Haruskah aku lari, jika kau selalu ada di hatiku
***
apakah ini yang disebut cinta
sungguh agung ciptaan Tuhan
aku kehabisan kata malam ini
dirinya yang sedang apa, aku tak tahu
dirinya memikirkan apa, aku rindu
duuuh..
apa lagi ini
sesak rasanya dada ini
melihatmu aku cemburu
bersamamu aku rindu

penat sekali malam ini, tugas menumpuk, seharian berada didepan komputer membuatku pening, lama lama bisa jadi herry potter nih, oh ia namaku putri salsabila panggilanku elsa, umurku 25 dan aku bekerja disalah satu sekolah swasta di Lumajang, aku juga seorang penulis, aku suka puisi dan novel, kalau tidak capek aku biasa meluangkan waktu untuk jalan jalan di alun alun kota lumajang sekedar merefresh otak setelah seharian beratifitas, btw cowok tadi itu siapa ya? aneh. udah jam 20.30, waktunya aku pulang dan beristirahat.
***

KEDUA

“malah senyum sendiri, kata orang kalau senyum senyum sendiri itu ada dua opsi, gila atau jatuh cinta” suara seorang laki laki mengalihkan perhatianku yang dari tadi memperhatikan seorang ibu penjual gorengan yang akan menjadi obyek puisiku. 
“dukun ya” sahutku
“kirain kamu bisu, Oh ya namamu siapa” timpalnya mengejekku 

“apa pentingnya sebuah nama,
Jika ahirnya, hanya akan jadi kenangan
Apa pentingnya sebuah nama,
Jika ahirnya, hanya akan ...”

“akan apa...? diajak kenalan aja puitis banget, udah kayak dian sastro aja tapi tak apalah, aku suka gayamu, senyummu itu loh ” jawabnya 
"oh ya hans, kamu orang sini atau kebetulan ke sini, udah dua kali loh aku ketemu kamu, bukan ketemu sih tapi disamperin” aku mencoba membalas sindirannya yang bertubi tubi mencibirku 
“Emang masih penting ya nanya gitu” timpalnya
“memastikan saja” jawabku penasaran
“memastikan apa..?” jawabnya mengerutkan kening
“ya mastiin aja” kembali aku mempertegas rasa penaranku, siapa tau dia punya solusi tentang kegalauanku
“ mending semuanya jadi rahasia kan, supaya jadi rindu dan terjawab nantinya” jawabannya mulai menyebalkan
“terjawab apanya....?” 

“ya liat aja nanti”
“yang ini harus dijawab ya, sebenernya kamu itu kenapa? Kalau gila gak mungkin, tapi kalau jatuh cinta mungkin aja ya”

“kamu ini beneran dukun ya”

“kalau ia kenapa..? aku pengen tau, sampai kapan kamu bisa bertahan hehe..”

“enak saja, aku tuh tipe setia ya”

“tipe sih ia, tapi dalemnya siapa tau replika”

“emang aku hp apa”

“eh jangan salah, semua hp kan dual sim, kamu sim satu apa sim dua?”

“makin lama gak ketemu nih siapa yang gila, hmmmm”
“hans, aku balik dulu ya dah malem nih, makasih ya udah nemenin”

“masih jam segini juga”
“tempatku tuh jauh hans”

“nomer hp mu, siapa tau kamu butuh teman, atau sekalian aku anter malam ini”

“udah kayak apa sayang? oh selain dukun kamu ojek online juga ya, makasih”

“nahlo sayang kan ahirnya, entar malem kangenin aku ya”

“tau ah gelap”

“besok ketemu lagi ya”

“gak janji”
***


bersambung....

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dibalik Layar

Di balik layar... Ku kira sepi ini menerus Ku kira gelisah ini betah Ku rasa pahit Ternyata indah. Di balik layar... Ku intip senyummu yang indah Ku kagumi diammu yang lugu Kurasakan rasa itu, ia dan ragu Ternyata benar Di balik layar... Aku bersama harapku Melangit dimimpi lelap Terbangun tertegun Ingin mengulanginya kembali Meski di balik layar.

Application of Problem-Based Learning Models on Differentiated Learning Strategies to Improve Critical Thinking Skills of Class X Students in Geography at SMA Negeri 6 Malang

Application of Problem-Based Learning Models on Differentiated Learning Strategies to Improve Critical Thinking Skills of Class X Students in Geography at SMA Negeri 6 Malang   By:   Nungki Juliatin 1* Mokhammad Rohim 1   *Email : nungkijuliatin58@gmail.com   Abstract   This research is motivated by the low critical thinking skills of students in Geography subject at SMA Negeri 6 Malang. This study aims to improve students' critical thinking skills by using a problem-based learning model based in a differentiated learning strategy. This type of research is classroom action research. The subjects of this research were students of class X-X at SMA Negeri 6 Malang. The instruments used in this study were interview sheets, observations, test questions, and documentation. Data collection techniques consist of interviews, observation, tests and documentation. Data analysis in this study used quantitative and qualitative data analy...

Keutamaan Malam Lailatul Qodar

  ilustrasi 1. Pahalanya Setara dengan Seribu Bulan اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ سَلٰمٌ ۛهِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِ ࣖ Artinya: Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada Lailatulqadar. Tahukah kamu apakah Lailatulqadar itu? Lailatulqadar itu lebih baik daripada seribu bulan.   Pada malam itu turun para malaikat dan Rūḥ (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah (malam) itu sampai terbit fajar. Pada malam lailatul qadar, Allah SWT menjanjikan akan membagikan keberkahan serta kemuliaan kepada umat-Nya. Bahkan, dalam sebuah riwayat dijelaskan bahwa orang yang beribadah pada malam lailatul qadar akan mendapat pahala setara ibadah selama seribu bulan. Para ulama sepakat bahwa, setiap muslim yang beramal saleh pada malam lailatul qad...